Wujudkan Semua Mimpi

11 Cara Mengatasi Stres Kerja Paling Efektif untuk Karyawan

Anda wajib tahu cara mengatasi stres kerja karena itu merusak kesehatan mental dan fisik. Jika dibiarkan, mungkin akan berlanjut menjadi depresi. 

Sayangnya, banyak pekerja tidak menyadari apa penyebab stres sehingga tidak tahu bagaimana harus bersikap.

Sebagai panduannya, artikel kali ini akan menjelaskan:

  • Hal-hal yang bisa memicu stres kerja,
  • Contoh kasus dan cara mengatasinya.

Pelepasan stres bagi setiap orang berbeda-beda. Coba cari akar masalahnya, lalu atasi dengan cara yang tepat. 

Penyebab Stres Kerja secara Umum

Supaya lebih ringkas, berbagai penyebab stres kerja dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu:

  • Ketidaknyamanan fisik,
  • Konflik antar personal,
  • Ketidakteraturan,
  • Beban kerja berlebih.

Beberapa permasalahan di atas membutuhkan solusi yang berbeda. Apa saja?

Contoh Stres Kerja dan Cara Mengatasinya

Berikut beberapa contoh cara mengatasi stres yang timbul akibat berbagai masalah seputar pekerjaan:

1. Lakukan Hal yang Menyenangkan sebelum Kerja

Pagi hari yang penuh tekanan akan membawa dampak buruk pada pekerjaan. Suasana tersebut cenderung menyebabkan stres.

Maka dari itu, awali hari di kantor dengan lebih tenang. Lakukan hal menyenangkan seperti minum kopi atau mendengarkan musik.

2. Gunakan Waktu secara Efisien

Ketidakteraturan pemanfaatan waktu kerja adalah contoh lain penyebab stres karyawan.

Solusinya, Anda harus belajar memanajemen waktu. Coba buat daftar tugas mulai yang paling penting sampai yang bisa dikerjakan terakhir. 

Menyelesaikan tugas prioritas lebih awal membuat Anda terbebas dari stres.

Semakin menunda pekerjaan, Anda semakin khawatir tidak bisa menyelesaikan itu sehingga malah mengakibatkan stres.

3. Berikan Respons yang Positif

Beberapa orang melampiaskan stres ke hal yang salah, contohnya minum alkohol atau makan berlebihan. 

Mulai sekarang ubah respons terhadap stres dengan kegiatan positif. Cukup perbanyak olahraga dan optimalkan waktu istirahat.

Ketika stres, jangan mengerjakan kegiatan yang justru membuat tidur Anda terganggu. Efeknya, stres jadi semakin parah.

4. Jangan Paksakan Diri sampai Kewalahan

Cara mengatasi stress kerja karyawan paling ampuh yaitu mengetahui batas kemampuan.

Bukan cuma soal jumlah pekerjaan, tetapi tetapkan juga batas jam kerja serta kekuatan fisik.

Anda mungkin sering menerima terlalu banyak pekerjaan karena merasa mampu. Padahal, itu melampaui batas kemampuan, yang mana berpotensi stres.

Memaksakan diri sampai kewalahan hanya membuat tubuh sangat kelelahan.

5. Ajak Rekan Kerja Sharing Hal Positif

Cara mengatasi stres di lingkungan kerja selanjutnya yaitu membangun sikap positif.

Sikap positif itu menular karena orang di sekitar Anda akan turut menyerap energi positif.

Jadi, daripada bergosip saat sedang kumpul bersama rekan sekantor, lebih baik bicarakan hal-hal yang bermanfaat.

6. Selesaikan Pekerjaan di Tempat Kerja

Masih harus mengurus pekerjaan di atas ranjang setelah jam kerja adalah penyebab stres lainnya.

Cara mengatasi stres di tempat kerja semacam itu adalah dengan menyelesaikan semua tugas pada waktunya.

Setelah itu, tinggalkan segala hal seputar pekerjaan termasuk ponsel dan laptop.

Saat pulang kerja, pastikan Anda bukan hanya meninggalkan tempat kerja secara fisik, tetapi juga mental.

7. Belajar Mengendalikan Emosi

Banyak pekerja mengalami stres akibat konten di media sosial. Belajarlah mengendalikan emosi agar tidak perlu keluar energi untuk hal sepele.

Itulah kenapa salah satu cara mengatasi stres kerja menurut psikologi adalah menumbuhkan awareness terhadap cara berpikir yang jernih.

Pikiran jernih dapat mengurangi beban psikis sehingga Anda bisa fokus menyelesaikan pekerjaan.

8. Sediakan Waktu Khusus untuk Hobi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hobi atau kegiatan rekreasi fisik cocok untuk mengatasi pekerjaan yang penuh tekanan.

Saat menjalani hobi, paling tidak Anda merasakan kebebasan yang dapat melepaskan stres.

Bayangkan bahagianya Anda bisa bermain futsal di akhir pekan bersama kawan setelah melewati minggu yang berat.

9. Cuti dan Pergilah Liburan

Jangan lupa bahwa cuti juga merupakan hak karyawan. Ambil cuti, pergilah berlibur ke tempat yang menyenangkan. Untuk sementara waktu lupakan segala hal tentang pekerjaan.

Intinya, istirahatkan diri Anda jika sudah merasa tidak sanggup lagi menghadapi stres.

10. Tidur Cukup

Dampak stres kerja antara lain kondisi fisik menurun dan gangguan kecemasan. Itu bisa membahayakan diri sendiri di tempat kerja.

Katakanlah Anda bekerja di pabrik. Jika fisik kurang fit dan tidak bisa fokus, maka risiko terjadinya kecelakaan kerja pasti meningkat.

Semua itu bisa terjadi karena Anda kurang tidur. Solusinya, mulailah perbaiki kualitas tidur Anda.

Penelitian mengatakan bahwa peluang stres bertambah 30% setiap kali Anda tidak tidur secara teratur.

11. Pertimbangkan Pindah Tempat Kerja

Terakhir, contoh stres kerja misalnya Anda selalu merasa tidak tenang karena punya masalah dengan rekan kerja.

Pilihannya, Anda bisa mengajukan perubahan rekan atau pindah ke perusahaan lain.

Dalam kondisi seperti itu, mungkin sebaiknya Anda mengalah demi terhindar dari lingkungan kerja toxic yang memicu stres.

Stres Kerja Harus Segera Diatasi

Bagaimanapun, kondisi mental saat bekerja memang sangat rentan stres. Anda sebaiknya menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi pemicu. Jika sudah telanjur stres, segera atasi dengan cara mengatasi stres kerja di atas agar tidak berlanjut ke tingkat depresi.

Simak juga tips bekerja lainnya yang bisa Anda manfaatkan sebagai pendukung untuk bekerja lebih nyaman dan produktif.

7 Tipe Rekan Kerja yang Baik, Anda Termasuk yang Mana?

Berdasarkan survei, 82% dari 3.000 orang mengatakan bahwa mereka lebih memilih bekerja bersama rekan kerja yang mereka anggap sebagai teman. Di sini dapat disimpulkan bawah tipe rekan kerja yang baik adalah mereka yang sudah seperti teman.

Rekan kerja adalah orang yang bekerja dengan Anda dalam satu lingkungan organisasi, entah sebagai atasan, sesama, atau bawahan Anda. Jika rekan kerja Anda sudah seperti teman, Anda tentu lebih merasa nyaman ketika bekerja bersama. 

Hal ini juga mendukung lingkungan kerja yang positif dan berpengaruh terhadap bagaimana kita bekerja. Pernyataan ini juga mendapat dukungan dari sebuah riset, yang menyimpulkan bahwa hubungan antara rekan kerja memiliki pengaruh positif terhadap performa kerja mereka. 

7 Tipe Rekan Kerja yang Baik 

Anda mungkin perlu menganalisa, karakteristik apa yang tersemat pada seorang rekan kerja yang baik? Inilah tujuh di antaranya.

1. Memahami perbedaan dengan Toleransi

Seorang rekan kerja yang baik adalah mereka yang mampu memahami fakta bahwa setiap orang datang dari latar belakang yang berbeda. Latar belakang yang berbeda itu menyebabkan mereka memiliki cara bersikap, kepercayaan dan pandangan yang berbeda pula. 

Sebagai respon terhadap perbedaan itu, rekan kerja yang baik mampu menerima perbedaan dengan lapang dada dan tidak bersikap judgmental (menghakimi).

Contoh sederhana dalam kasus perbedaan cara makan bubur diaduk dan tidak diaduk. Rekan kerja yang patut diteladani adalah mereka yang terbiasa makan bubur diaduk, namun tetap menghormati rekannya yang tidak mengaduk buburnya.

2. Menyimak dengan Seksama Ketika Berbicara

Orang suka bekerja sama dengan rekan yang memperhatikan mereka ketika berbicara. Etika semacam ini dapat memberi sinyal terhadap orang yang berbicara, bahwa ia dihargai dan apa yang ia katakan bernilai. Kemampuan ini dapat Anda jadikan patokan untuk mengidentifikasi rekan kerja yang baik.

Sebaliknya, jika seorang rekan tidak memperhatikan lawan bicara, hal ini bisa menimbulkan kesan negatif. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa ia tidak menghargai lawan bicara dan menganggap pesan yang ia utarakan tidak terlalu penting. 

3. Memiliki Empati yang Baik Terhadap Rekan Kerja

Banyak yang salah mengartikan makna empati, sehingga melakukan praktik empati dengan kurang tepat. Kesalahan ini terjadi ketika seorang rekan kerja beranggapan bahwa orang lain ingin atau tidak ingin mendapat perlakuan seperti yang dia dapatkan. 

Empati sesungguhnya merupakan kemampuan seseorang untuk memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut, bukan dari sudut pandang kita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rekan kerja yang baik adalah mereka yang mampu memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut. 

4. Terbuka dengan Feedback yang Konstruktif

Dalam ranah lingkungan kerja, di mana sering terjadi perbedaan argumen, maka rekan kerja yang baik adalah mereka yang terbuka dan mampu menerima feedback (umpan balik) atau masukan dari orang lain. Selain dapat membentuk citra yang positif bagi penerima feedback, orang yang bersangkutan juga dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Meski terbuka menerima feedback penting, namun belum tentu semuanya dapat diterapkan. Untuk itu Anda perlu mengenali mana feedback yang bersifat konstruktif (membangun) dan mana yang destruktif (menghancurkan).

Di sisi lain, sikap “senior selalu benar” akan menutup kemungkinan bagi ide-ide kreatif untuk tumbuh dan berkembang. Setiap feedback membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan baik buruknya dan argumen yang tepat untuk menerima atau menolaknya.

5. Komunikatif untuk Membangun Kolaborasi

Individu yang komunikatif adalah salah satu sifat rekan kerja yang baik. Komunikatif berarti mampu mengutarakan isi pikiran kepada orang lain dengan efektif,  jelas dan mudah dipahami. Dengan menjadi komunikatif, seseorang dapat memahami satu sama lain, sehingga memungkinkan mereka untuk berkolaborasi.

Sementara itu, jika Anda hanya memendam pendapat atau ide, hal tersebut hanya akan tersimpan dalam pikiran saja. Sehingga orang lain tidak dapat memahami kemauan atau keinginan Anda.

Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh tipe rekan kerja sebelumnya (nomor 4). Seseorang dapat berhenti bersikap komunikatif jika setiap gagasannya selalu dipatahkan tanpa pertimbangan dan argumen yang kuat. Sebagai hasilnya, kolaborasi dan inovasi dalam lingkungan kerja tidak berjalan dengan baik.

6. Inisiatif atau Self-Starter yang Mau Menolong

Rekan kerja yang baik adalah mereka yang mau membuat inisiatif atau dapat kita kenal sebagai self-starter. Kemauan untuk berinisiasi berarti tidak perlu menunggu perintah, tanpa ragu dia mau membantu rekannya yang lain yang berada dalam kesulitan. Tentu ini juga tidak lepas dari poin sebelumnya, yakni tetap komunikatif.

Selain itu, ciri-ciri self-starter juga adalah mereka dapat bekerja tanpa pengawasan dari atasan yaitu memiliki kepercayaan diri dan mampu beradaptasi terhadap tantangan.

Jika Anda memiliki rekan kerja yang demikian, tentu Anda sangat beruntung. Namun, disayangkan sikap rekan kerja seperti ini juga tak lepas dari mereka yang justru memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi.

7. Pendengar yang Baik dan Tahu Kapan Harus Berbicara

Pernahkan Anda berbicara dengan seseorang, namun mereka justru bermain HP sendiri atau memandang ke arah lain sembari mengunyah permen karet? Tentu hal ini membuat Anda merasa tidak dihargai, bukan? Pun sebaliknya, ketika Anda berbicara dan lawan bicara Anda menjadi pendengar yang baik, Anda akan merasa nyaman.

Pendengar yang baik adalah salah satu ciri dari rekan kerja yang baik. Meski begitu, menjadi pendengar yang baik tidak harus selalu mendengarkan terus-menerus. Ketika merasa lelah dan butuh istirahat, Anda dapat memberitahu lawan bicara untuk melanjutkan pembicaraan di lain waktu. Tentu ini dilakukan dengan etika.

Kesimpulan

Itulah 7 tipe rekan kerja yang baik. Tipe-tipe tersebut dapat Anda gunakan sebagai bahan perbaikan diri atau pun untuk mengidentifikasi rekan kerja Anda. Tentu tipe-tipe tersebut adalah sebagian kecil dari lebih banyak tipe yang dapat Anda pelajari.

Kuncinya adalah untuk selalu mau belajar dari pengalaman. Simak juga berbagai artikel tips meningkatkan produktivitas bekerja lainnya.

7 Tips Bekerja dari Rumah agar Tetap Produktif dan Kondusif

Sejak pandemi Covid-19, banyak perusahaan menerapkan sistem kerja work from home (WFH), atau bekerja dari rumah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Upwork pada tahun 2021 lalu, 61,9% dari 1.500 perusahaan menetapkan karyawan bekerja dari rumah atau WFH. 

Kebijakan baru tersebut tentu menimbulkan implikasi. Sebagai dampaknya, Statista menunjukkan, hanya 31% pekerja tidak terkendala ketika WFH. Sisanya menemui kendala, seperti kesulitan fokus, banyak distraksi hingga kurang motivasi. Apakah Anda mengalami hal yang sama? Lalu, bagaimana mengatasinya?

Tips Bekerja dari Rumah agar Tetap Produktif dan Kondusif

Jika Anda termasuk orang yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi, artinya Anda membutuhkan tips bekerja dari rumah berikut ini.

Persiapkan Diri dengan Atur Mindset

Tips buat kerja dari rumah yang pertama adalah mempersiapkan diri dan pikiran. Ini terlihat sepele, namun sebenarnya persiapan yang baik dalam hal mindset atau cara berpikir adalah landasan yang mempengaruhi bagaimana Anda bekerja. Mindset membedakan mereka yang sukses dan gagal dalam menyelesaikan tugas.

Usahakan untuk memikirkan hal yang membuat Anda tertantang atau semangat sebelum mulai bekerja alih-alih memikirkan hal negatif. Misalnya daripada berpikir, “Ah, sudah Senin lagi.” lebih baik berpikir, “Ini hari Senin. Yang perlu saya kerjakan apa saja, ya? Kira-kira butuh waktu menyelesaikan berapa menit ya?”

Persiapkan Kebutuhan Kerja dan Pendukungnya

Persiapkan segala kemungkinan yang Anda butuhkan ketika bekerja. Kadang ketika sudah siap bekerja, laptop di meja, charger sudah tersedia, namun ketika hendak mencolokkan ternyata tidak ada stop kontak. Atau, saat akan browsing ternyata internet mati. Hal seperti ini berpotensi mengganggu konsentrasi Anda.

Maka solusinya adalah Anda harus mempersiapkan kebutuhan kerja dengan baik. Periksa dan antisipasi semua kebutuhan sebelum mulai bekerja, mulai dari yang paling penting hingga yang bersifat pendukung. Misalnya seperti plug socket, tas, catatan, bolpoin, hingga air putih. 

Alokasikan Jam Khusus untuk Bekerja Sebagaimana di Kantor

Menyediakan waktu khusus untuk bekerja adalah tips sukses bekerja dari rumah selanjutnya. Ketika Anda tidak memiliki waktu khusus yang tersistem, mungkin Anda hanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbaring sambil membuka media sosial. Setelah beberapa jam terbuang,  Anda baru sadar dan menyesal.

Maka dari itu, penting untuk Anda memisahkan jam kerja dengan jam istirahat atau yang lainnya. Ketika belum waktunya istirahat, ya, jangan beristirahat. Karena ketika sekali Anda melanggar aturan yang Anda buat terkait jam kerja, maka akan sulit untuk mematuhinya kembali.

Sediakan Jam Istirahat di Sela Pekerjaan

Mengalokasikan waktu istirahat merupakan tips cara bekerja dari rumah yang sama pentingnya dengan mengalokasikan waktu untuk bekerja. Ketika Anda sudah bersemangat bekerja, jangan sampai lupa atau mengabaikan alokasi waktu istirahat. Karena 

Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menyisihkan waktu sekitar 30 hingga 45 lima menit setelah 3 hingga 4 jam bekerja di depan komputer. Di waktu istirahat ini dapat Anda gunakan untuk menyegarkan kembali pikiran. Caranya  dengan melakukan hal menyenangkan, seperti menonton YouTube atau menyeduh teh. 

Buat Ruang Kerja Khusus

Ruang khusus yang Anda dedikasikan untuk bekerja ketika di rumah penting adanya. Karena setiap ruang memiliki fungsinya masing-masing. Ketika Anda memasuki ruang tersebut, respon otomatis di otak Anda akan berkaitan dengan aktivitas yang biasa dilakukan dalam ruang tersebut. 

Ruang kerja khusus bukan berarti harus memiliki ruang tersendiri. Meja kerja di pojok kamar juga dapat menjadi spot khusus untuk Anda bekerja. Intinya jangan jadikan satu dengan tempat tidur atau tempat makan. Agar ketika Anda duduk, respon otomatis otak Anda hanya berkaitan dengan pekerjaan. 

Buat Batasan dengan Orang Rumah

Membatasi diri dengan orang yang ada di rumah juga sangat penting. Terkadang kendalanya adalah, ketika Anda sedang bekerja, kemudian Ibu atau saudara Anda meminta untuk membelikan sesuatu di pasar atau mengantarkan belanja. Hal ini akan mengganggu tanggung jawab Anda dalam pekerjaan.

Untuk itu, Anda perlu mengomunikasikan dengan orang rumah, bahwa Anda sedang bekerja dan butuh untuk fokus pada pekerjaan. Membatasi diri bukan berarti Anda membenci mereka. Beri tahu mereka dengan cara yang baik, yakni memberi tahu tanggung jawab Anda dan dampak jika pekerjaan Anda terbengkalai. 

Disiplin Menaati Peraturan Anda

Dari enam tips di atas, semua berpotensi gagal ketika Anda tidak taat dan disiplin terhadap aturan tersebut. Ketika Anda sudah menetapkan waktu bekerja mulai jam 8 sampai jam 5 sore, kemudian istirahat jam 11.30 sampai jam 12.00, maka taati aturan tersebut. Jika Anda abaikan, sistem tersebut tidak akan jalan.

Jika sistem tersebut tidak jalan, akhirnya usaha Anda untuk dapat bekerja dari rumah dengan baik menjadi gagal. Pada akhirnya, Anda lah yang menentukan apakah tips produktif di rumah aja tersebut akan berhasil atau tidak. 

Kesimpulan

Demikian tips bekerja dari rumah yang dapat Anda terapkan. Mulai dari tahap persiapan,  proses, hingga faktor penentu berhasilnya yakni kedisiplinan, yang diharapkan dapat membantu Anda lebih produktif dalam bekerja. Simak juga tips fokus kerja yang bisa Anda manfaatkan sebagai pendukung untuk menyelesaikan setiap tugas lebih baik.

7 Tips Fokus Kerja Berdasarkan Bukti Sains Ilmiah

Sejak terjadinya pandemi, di mana banyak perusahaan memberlakukan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah, pekerja harus dapat beradaptasi. Hal ini dikarenakan lingkungan bekerja di kantor dan rumah sangat berbeda. Sehingga Anda membutuhkan tips fokus kerja agar dapat menyelesaikan pekerjaan.

Meski demikian, tips berikut juga dapat membantu Anda yang bekerja di kantor, namun ingin meningkatkan kualitas fokus Anda dalam bekerja. Pasalnya, kemampuan kita berkonsentrasi sangat berpengaruh terhadap produktifitas dalam bekerja. 

7 Tips agar Fokus dalam Bekerja

Mulai dari aktivitas yang harus Anda lakukan hingga yang harus Anda hindari, kami rangkum dalam daftar di bawah ini. Berikut adalah tips untuk fokus kerja yang dapat Anda coba. 

Istirahat atau Tidur yang Cukup dan Teratur

Pernahkah Anda merasa bersalah ketika istirahat? Anda beranggapan bahwa beristirahat menunjukkan suatu kemalasan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda mengalami sleep loss ‘kurang tidur’, hal tersebut justru menyebabkan Anda kesulitan menjaga fokus dan perhatian. 

Jadi, sebagai tips fokus kerja pertama, sebaiknya alokasikan cukup waktu untuk istirahat atau tidur. Dan yang lebih penting lagi, gunakan alokasi waktu tersebut memang untuk istirahat, jangan melakukan aktivitas lain, seperti bermain HP. Karena meski menyenangkan, namun hal seremeh bermain HP tetap menyebabkan otak Anda bekerja. 

Fokus pada Satu Hal dalam Satu Waktu, Jangan Multitasking

Ada masa di mana kemampuan multitasking menjadi kemampuan yang dianggap superior dan hebat. Multitasking adalah melakukan beberapa pekerjaan atau aktivitas dalam satu waktu, seperti mengetik, melakukan panggilan telepon dan membaca email bersamaan.

Namun, tahukah Anda riset menemukan bahwa orang yang multitasking justru kesulitan dalam memperhatikan, mengingat informasi, atau beralih ke pekerjaan lainnya. Jadi, agar Anda tidak mengalami hal tersebut, tips penting berikutnya adalah fokus kerja untuk Anda menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. 

Membuat Small Win, Menyelesaikan Satu Hal untuk Mengawali Hari

Dalam memoir-nya, The Double Helix (1968), pemenang nobel bernama James Watson dan Francis Crick menyatakan sebuah kesimpulan yang menarik. Dari semua hal yang dapat meningkatkan semangat kerja, yang terpenting adalah membuat progres yang bermakna, meskipun sangat kecil.

Progres kecil namun bermakna, yang populer disebut small win ‘kemenangan kecil’, menjadi tips yang membantu Anda fokus dalam kerja. Kemenangan di sini berarti menyelesaikan satu pekerjaan yang mudah hingga selesai. Misalnya seperti mencuci piring atau merapikan tempat tidur, sehingga Anda merasa membuat progress

Minum Air Putih yang Cukup

Menghidrasi tubuh dengan minum air putih merupakan tips penting sebagai cara membuat pikiran tenang dan fokus kerja. Intervensi air bersifat krusial karena sebagian besar tubuh kita merupakan air. Otak kita sendiri yang merupakan pusat yang berperan dalam instruksi tubuh kita, 73%-nya terbentuk oleh air. 

Tidak heran jika air sangat berpengaruh terhadap kinerja manusia. Ketika tubuh Anda kekurangan air, peran kognitif Anda akan menurun, sehingga ini berpengaruh terhadap fokus Anda dalam bekerja. Selain itu, intervensi air juga dapat membantu Anda lebih segar kembali.

Melakukan Olahraga Sederhana

Keuntungan dari olahraga bukan hanya sekadar meninggkatkan kesehatan secara fisik. Olahraga sederhana seperti berjalan cepat juga dapat membantu Anda dalam menjaga fokus ketika bekerja. Aktivitas yang mudah tersebut dapat Anda lakukan juga di saat istirahat sejenak dari pekerjaan.

Anda tidak perlu mengambil banyak waktu untuk berolahraga jika ingin menggunakannya untuk meningkatkan fokus. Berdasarkan sistematik review dalam jurnal Translational Sports Medicine, dua menit olahraga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, seperti kemampuan fokus dan mengingat.

Letakkan Sesedikit Mungkin Barang di Meja Kerja

Banyak yang suka menghiasi meja kerja dengan berbagai hal yang menarik agar terlihat cantik. Tidak ada masalah dengan hal yang demikian. Namun, jika Anda termasuk orang yang mudah terganggu konsentrasinya, usahakan meletakkan sesedikit mungkin barang di meja kerja Anda sebagai tips penting untuk tetap fokus kerja. 

Pasalnya, benda-benda kecil seperti foto teman atau jam kerja hadiah dari mantan mungkin dapat mengganggu pikiran Anda saat bekerja. Misalnya Anda sedang fokus mengerjakan tulisan, kemudian melihat jam dan teringat berbagai kenangan bersama mantan. Sehingga Anda kehilangan fokus dalam bekerja. 

Memisahkan Ruang Bekerja dengan Ruang Istirahat

Bagi Anda yang memiliki tempat atau ruang kerja yang tidak menjadi satu dengan rumah atau tempat istirahat, mungkin tidak masalah. Namun, bagi Anda yang bekerja dari rumah (WFH), sebaiknya memisahkan antara ruang kerja dan ruang lainnya, termasuk ruang istirahat. 

Pasalnya, secara psikologis pikiran Anda sedikit banyak mendapat pengaruh dari bagaimana elemen yang terdapat dalam suatu ruangan. Dan otak Anda merespon berdasarkan elemen tersebut. Misalnya ketika Anda melihat tempat tidur, Anda berpikir tentang istirahat. 

Sehingga, ketika Anda menjadikan satu antara ruang bekerja dengan ruang istirahat, Anda kemungkinan akan sulit fokus dalam bekerja. 

Kesimpulan

Itulah ketujuh tips fokus kerja yang dapat Anda praktikan ketika sedang kehilangan konsentrasi dalam bekerja. Ada hal-hal yang perlu Anda lakukan, seperti berolahraga dan minum air putih. Atau hal yang perlu Anda hindari, seperti banyaknya benda di meja kerja.

Jika pada akhirnya Anda tetap mengalami kesulitan untuk fokus bekerja, mungkin ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait pekerjaan Anda.